Friday, November 30, 2018

Assalamualaikum Jogja...


Assalamualaikum Jogja...
entah kebetulan atau tidak,
aku akan menginjakkan kakiku disana, soon...
menginjakkan kaki ditempat yang sama dengan tempat yang ia pijakki,
tak apa walau tak bersua,
yang terpenting aku bisa satu irama dengan waktu yang sama,
tempat yang sama, walau tak lama.

Hi Jojga, apakah ia masih disana sekarang?
masih ditempat yang sama?
sudahkah ruang-ruang hatinya terisi?

Wahai Jogja, terkadang aku iri...
engkau bisa begitu dekat dengannya,
menjadi tempat pijakkannya,
menjadi tempatnya menghabiskan waktu,
bisa melihat aktifitasnya setiap hari.

Jogja, see you soon...

Tuesday, October 23, 2018

Semesta

Aku akui, semesta memang sangat lucu.
aku yang jelas-jelas tidak akan pernah bisa menjadi fajar,
tapi ia dorong agar bisa memberi cahaya dihadapanmu...
Sudah jelas aku adalah senja,
yang hanya memiliki sendu.

Tapi tenang, aku sang senja,
masih bisa menawarkan berbagai kebahagiaan,
seperti fajar...

Aku sang senja, masih mempunyai rembulan untuk menerangimu...
walau tak seterang matahari sang fajar.
aku sang senja masih mempunyai hembusan angin senja,
walau tak bisa menghangatkan tubuhmu seperti hangatnya sang fajar.
aku sang senja, masih memiliki keindahan langit merah yang akan kuukir,
walau tak bisa seindah gumpalan awan-awan yang dimiliki sang fajar.
aku sang senja masih memiliki 1001 cara untuk membuatmu bahagia.

masih mau menyalahkan takdir?

Sunday, October 21, 2018

Tujuan Pulangku, Dia

Indah sekali rasanya, aku sangat menikmati alurnya.
Pada siapapun ku sempat jatuh, selalu kepadamu ku kembali.
Aku memang tak pernah peduli dengan jarak,
aku pun tak peduli, pada siapa hatimu terpati sekarang.
Yang ku tau, aku masih merasakan kisah 8 tahun yang lalu.
Sangat singkat namun tak pernah hilang secepat kilat.
Indah rasanya, karena hanya maya yang kurasa.
hanya angan-angan yang bisa menemaniku untuk tumbuh...
karena dirimu semakin hari semakin tinggi,
semakin lama semakin jauh.
Tapi tak apa, akan selalu ku nikmati prosesnya.
Karena pada kisah manapun yang ku masuki, kekisah ini juga ku akan pulang...
lucu memang rasanya,
tapi baru kusadari sekarang, cinta memang selalu tau kemana dia harus pulang...
kemana dia harus kembali...
selama apapun kisah kita sempat usai, akan selalu menjadi kisah baru bagiku...
kamu yang terlalu tinggi untuk ku gapai, doaku masih selalu ada namamu...

Wahai jogja, didalam sana ada makhluk yang dari dulu selalu jadi mimpiku...
Wahai jogja, awasi dia ya kalau dia nakal...
Jogja, sampaikan padanya, rasa kagum dan rasa yang menjadi rahasiaku, masih selalu ada untuknya...


Pekanbaru - Yogyakarta - Tangerang

Sunday, April 29, 2018

Teruntuk Hidupmu


Teruntuk hidupmu, yang dulu pernah menjadi anganku dimasa depan.

apapun dirimu dimasa lalu, aku tak peduli,

jadi apapun kamu dimasa yang akan datang, aku tak pernah mau peduli,

kau bawa anganku terhanyut bersama anganmu,

kurajut asaku, hingga mencapai tujuanku,

1000 x pun kau pergi, akan ku persiapkan 1001 alasan untuk aku kembali...

Bersamamu, logika ku tak berfungsi,

aku tak pernah mengerti, alasanku bertahan bagai tak tertahan...

semua fikirku, kutujukan untukmu...

cobalah tuntun kelopak matamu untuk melihat kearahku sayang, sekali saja...

cobalah dorong fikiranmu untuk memikirkan semua tentangku, sedikit saja...

seringkali ku berniat tuk berlari, tapi aku tak pernah mampu,

seringkali ku berniat tuk berpaling, tapi gagal yang kudapatkan,

sekarang, kamu masih menjadi satu satunya alasan untukku menari...

bersama rembulan, hingga pagi menjelang.

Saat terang, baru kusadari, kau bukan milikku lagi...

Tuesday, February 7, 2017

Rindu yang tak berujung



Maafkan aku yang masih sangat mengagumimu,
maafkan aku yang tak ingin merubah posisiku,
maafkan aku yang merasa semuanya adalah takdir,
Kau datang, dan aku tak ingin pulang
akan kusambut, dengan lembut

Maafkan jika aku tak ingin pergi,
maafkan jika aku tak mempunyai nyali untuk berlari,
aku kokoh dengan senyummu,
tak perlu kau hiraukan, aku hanya ingin kau rasakan
tak perlu kau berbalas, aku hanya ingin kau memberiku ruang yang lepas
biarlah rinduku berirama dengan lama,
karena setiap rindu tak harus berbalas dengan temu

biarlah rinduku menjadi semu
karena setiap rasa tak semuanya menjadi asa,
biarlah rasaku menjadi basa.
Akan kukirimkan Istikharah ku untuk menyentuh rindumu,
hingga akhirnya kau sadari,
betapa hebatnya rasa yang dulu sempat kau paksa untuk pergi,
ia datang lagi,
dan mengatakan "sungguh, aku tak pernah pergi. aku masih tetap disini."

sungguh indah skenario-Nya,
jarak pun tak menjadi sesak,
kabar pun membuatku sabar,
Mari, akan kutuntun rindumu dengan do'aku
hingga rindumu bertemu dengan rinduku...
Wallahualam Bisyawab

Pekanbaru-Tangerang-Yogyakarta


Sunday, February 5, 2017

Skenario



SubhanAllah,
teduhnya raut wajahmu memang tak pernah luntur
lembutnya tutur katamu tak pernah usang,

Wahai Sang Pemilik Hati,
jagalah selalu imanku untuk bisa menjaga hatiku,
entah bagaimana cara ia menghentikan rinduku pada dunia,
hanya lewat gambaran tatap teduhnya,
Ia bisa menyihirku untuk lebih dekat pada Sang Illahi

Ya Rabb, maafkan aku yang telah menduakan-Mu
aku hanya ingin menunjukkan betapa hebatnya makhluk ciptaan-Mu,

Wahai Sang Pemilik Hati ini,
sampaikan rinduku melalui do'aku yang Engkau jabbah,

Sesungguhnya,
aku merindukan sosok sepertinya,
untuk menjadi pengisi ruang ini,

Akan kusucikan diriku,
akan kupantaskan jiwaku,
akan kumantapkan niatku,
Untuk menggapai Ridho-Mu...

Agar ketulusan do'a yang kupanjatkan,
bisa Engkau dengar dan bisa ia rasakan,
untuk menjadi tulang rusuknya yang hilang...

Sungguh, akan kujaga pandanganku
akan kujaga lisanku,
walau entah bagaimana caranya,
kisahku akan dipertemukan dengan kisahnya,
Sungguh, Sang Illahi adalah penulis skenario yang Abadi
Ikhlaskan, pasrahkan...

Pekanbaru-Tangerang-Yogyakarta

Untukmu,



Bissmillahirrahmanirrahim...

Ya Rabb,
ternyata jarak dan waktu tidak jadi penghalang untuk rasa yang tiba-tiba menunjukkan data dirinya
masih pada tujuan yang sama, alur  cerita yang sama dan rasa yang sama
Tapi keadaannya berbeda,
tak ada lagi suaranya terdengar, tak ada lagi kabarnya berhembus, tak ada lagi raut wajahnya teraba

Jarak ini memisahkanku untuk menunjukkan ketulusanku,
tapi aku tau, do'a tak pernah menilai jarak
Itulah sebabnya hanya do'a yang bisa kutunjukkan, walau kau tak merasakan
Akhi, kau masih sama seperti yang lalu,
masih tetap teguh pada iman-mu,
teruslah seperti itu, 

Akan kubenahi  diriku, untuk menggapai Ridho-Nya
agar do'a ku untukmu tersampaikan,
dan untuk mempersiapkan kepantasanku menunjukkan ketulusanku,
dan harapanku untuk bersanding pada Akhi,

Walau sebenarnya aku tidak pernah tau,
bagaimana menunjukkan hasratku,
tapi aku akan menyebut namamu dengan merdu,
diatas sajadah cinta,

Akhi,
panggilah namaku dalam do'amu,
agar rindu ini bisa tetap hidup.
Jauh dari sini, kualunkan tasbihku untuk menggapai restu-Nya
karena aku tau "Laki-laki yang baik untuk wanita yang baik."

Jazakallahu Khairan,

Pekanbaru-Tangerang-Yogyakarta