Saturday, January 26, 2013

Diam dalam diam, untuk diam

Hanya dalam diam,
secara diam-diam
dan untuk diam.

Hanya dalam diam ku bisa simpan rasaku
secara diam-diam ku bisa memandangimu dan tersenyum melihat tingkah lakumu........dari kejauhan
dan untuk diam ku melakukan itu

Mengapa harus diam?
Entah, mungkin........

Saturday, January 19, 2013

Rainy....

Aku tersadar, dalam keadaan hujan pun tak ada aku disampingmu.
tapi kau?
akan selalu ada disampingku dalam keadaan apapun itu.
aku aman, merasa aman.
ada kau disampingku, walau hanya mayamu. Hanya bayangmu.

Akupun sadar, tak ada kesempatan.
kesempatan untuk buatmu tersenyum, karenaku.
alasannya aku,
hanya aku.

Hujan ini, rintikan ini hanya saksi bisu dari hari-hari yang kulewati dengan bayangmu.
bayangmu selalu setia menemaniku.
tapi pemiliknya?
tak pernah, bahkan tak akan pernah.

Sssttt.... Aku Mencintaimu


Mungkin banyak dari kalian yang memiliki hobi sepertiku. Aku mencintainya, tapi ia tak pernah tau akan cinta itu. Dan, sampai sekarang pun orang yang ku cinta masih sama dan aku masih tetap diam, tak pernah ungkapkan cinta yang ku pendam. Bukan tanpa alasan aku memendam cinta selama ini, aku hanya takut, cintaku bertepuk sebelah tangan. Ya, kalian boleh memanggilku ‘pengecut’ , pengecut yang selalu pesimis akan cinta. Bagiku, diungkapkan atau tidak diungkapkannya cinta itu sama saja. Sama-sama manis namun pahit...

Naya, begitu nama panggilannya. Terasa sejuk mendengar namanya. Naya adalah gadis populer di sekolahku. Tak hanya cantik, Naya pun sangat cerdas, ia pandai di beberapa mata pelajaran. Siapa yang tak tertarik dengan gadis yang bagiku sangat sempurna itu? Naya, sudah tak asing lagi namanya, seluruh siswa ataupun siswi mengenalnya. Jujur, pertama kali melihatnya aku takut, takut aku akan mencintainya lebih jauh, dan sialnya, aku masuk ke dalam ketakutan itu. Dan kini, selama hampir 3 tahun, aku masih mencintainya, tak pernah berubah dan tak pernah ku ungkapkan...

Namaku Wirsa. Aku adalah seorang pria yang hanya bersahabat dengan buku-buku tebal. Penampilanku tak terlalu aneh, bagiku sih, tapi bagi mereka, penampilanku aneh. Aku memakai baju seragam yang lebih besar dari ukuran badanku, jadi terlihat gombrong. Lalu aku selalu memakai kaos kaki yang panjangnya se-betis. Aku juga selalu memakai kacamataku yang super duper tebal. Selain tebal, kacamataku juga besar, oleh karena itu mereka sering memanggilku ‘mata jengkol’ . Dan aku tidak marah, aku menganggap itu hanyalah sebagian dari lelucon. Aku terlahir dari keluarga yang tak terlalu berkecukupan. Bisa bersekolah disini saja aku masih mengandalkan beasiswa yang ku dapat dari hasil kerja keras otakku. Berterimakasihlah aku kepada Tuhan yang sudah memberikan otak ini kepadaku.

***

Dulu, aku pernah berbicara dengannya. Walau hanya beberapa kata saja, tapi bagiku, itu adalah keindahan yang tak pernah terbayar oleh apapun. Naya, si pujaan hati ini, menjawab sapaku dengan ramah..

                “Selamat pagi, Naya..” kataku di suatu pagi.

                Naya tersenyum dengan indahnya, “pagi juga, Wirsa.”

                “Kamu tau namaku? Dari mana?” aku bertanya kaget.

                “Siapa yang tak mengenalmu? Kamu yang paling berbeda dari semua siswa disini..”

                Aku tersenyum malu. Mulutku rasanya terkunci, tak mampu berkata-kata.

Naya melempar senyumnya sebelum berlalu meninggalkanku yang masih terpaku dalam kebisuan. Rasanya pagi ini adalah pagiku yang paling indah. Dan inilah awal kisah dimulainya kisah kasihku yang masih tersembunyi...

***

Menyesakkan terkadang yang kurasakan ketika menjadi pengagum rahasia. Pernahkah kalian bayangkan jika pujaan hati yang sedari dulu diharapkan malah jatuh ke hati orang lain? Dan, aku sudah beberapa kali mengalami sesak itu, namun entah kenapa aku tak pernah mau berhenti untuk tetap menjadi pengagum rahasianya . Mungkin Naya adalah cinta sejatiku, di suatu masa, nanti..

“Eh, cupu, gak pegel pakai kacamata yang tebel banget kayak gitu? Hahaha..” celetuk Gio, kekasihnya Naya.

Aku hanya mampu diam mendengar ejekannya yang tak pernah ku hiraukan. Sebal memang. Tapi mau gimana lagi? Membalasnya? Mana mampu aku. Ditambah Gio adalah salah satu cowok populer di sekolah yang diagung-agungkan olek banyak siswi di sekolah ini. Dan, beruntungnya dia bisa memiliki kekasih secantik dan seindah, Naya...

Gio dan Naya masih berhubungan. Mereka selalu berdua kemanapun, tak lepas dari pandanganku. Mereka bak pasangan yang sangat serasi dan dipuji-puji oleh setiap manusia yang melihatnya. Jujur, aku iri..

Terkadang aku berpikir, kenapa aku harus terlahir dengan kekurangan seperti ini? Sehingga aku hanya mampu melihat orang yang ku cintai dan ku impikan berbahagia dengan cowok yang lebih mapan dibanding aku. Tapi, apa gunanya aku menyalahkan kekurangan? Setidaknya, ini sudah menjadi ciri khas dari diriku. Dan dengan ini aku gampang dikenal dengan banyak orang di lingkungan sekolahku ini.

***

                “Tuhan, bolehkah aku memilikinya?”

Doaku yang selalu kupanjatkan dan tak pernah lupa. Kini, aku benar-benar sudah dibutakan oleh cinta. Cinta yang sesungguhnya hanya bisa ku raih di mimpiku. Tak ada salahnya, kan jika aku bermimpi menjadi kekasihnya? Karena aku yakin, aku tak akan mampu meraihnya di dunia nyata.

Kenapa kamu begitu indah, Naya? Kenapa kamu begitu cantik?

Memujinya. Hanya itu yang bisa ku lakukan.

Aku pernah berpikir. Cinta sesungguhnya akan lebih bermakna jika kita belum mengungkapkannya. Dan sesungguhnya cinta yang paling sederhana adalah memuji dan mengaguminya tanpa sepengetahuannya.

Untuk para pengagum rahasia, tetaplah menjadi pengagum. Karena sesungguhnya, tak ada hal yang lebih mengesankan dibanding mengagumi. Ya, walau terkadang sesak, tapi percayalah, melihat dia yang kalian kagumi bahagiapun, sudah menjadi semangat untuk lebih mengaguminya.

***

Hari kelulusan pun tiba, aku lulus dengan nilai tertinggi di sekolah. Dan Naya, dia berada di bawahku, Naya lulus dengan nilai tertinggi kedua di sekolahku. Naya mengucapkan selamat kepadaku. Memang ini bukan kali pertamanya aku menatap teduh wajahnya, tapi terus terang saja, rasa deg-deg-an masih menghampiriku.

“Selamat ya, Wirsa! Semoga kamu sukses nantinya. Senang bersaing denganmu..” katanya lalu menyalamiku.

Lagi-lagi aku terpana oleh keindahan. Tanganku, digenggam tangannya. Tuhan, ini nyata? Boleh aku minta hentikan waktu saat ini juga? Aku mohon...

                “Eh... Hmm.. I..i..iyaa.. Ka....kamu ju...ga ya...” jawabku terbata, malu.

Naya melepaskan genggamannya. Mataku masih terpana melihatnya. Entah kenapa tiba-tiba saja mulutku bekerja sendiri, memanggil Naya.

                “Naya?!...”

                Naya menoleh lalu menghentikan langkahnya. Mungkin aku menjadi sosok yang sok berani
                pada saat itu. Aku mendekati Naya. Entah, setan apa yang sudah merasuki diriku, aku
                merasa ada yang lain..

                “Aku menyukaimu, sejak lama. Kamu tau itu?” kataku.

                Naya terdiam. Aku melanjutkan perkataanku.

                “ Kamu gak pernah tau, Nay. Aku selalu diam, 3 tahun ku pendam semuanya, Nay.”

                “Wirsa? Kamu?” Naya heran.

                “Maaf aku sudah menjadi pengagum rahasiamu selama ini. Aku bangga bisa mengenalmu,”

                “Aku tak menyangka kamu mampu berkata seberani ini, Wir..”

Aku kembali terdiam. Pipiku memerah, aku malu. Tuhan, setan apa yang sudah merasuki diriku tadi? Semuanya sudah terungkap. Naya sudah mengetahui siapa yang sedari dulu begitu mengharapkannya. Aku jadi panik sendiri.

“Maaf aku lancang. Maaf sudah mengagumimu..” ucapku lalu pergi berlalu dari hadapan Naya.

***

Cinta diam-diamku sudah menjadi tak diam-diam lagi. Naya sudah mengetahui siapa pengagumnya. Dan sampai sekarang aku masih tetap mengingatnya. Entah ia ingat atau tidak. Yang jelas, aku selalu berterimakasih kepadanya, karena Naya sudah mengajariku. Bagaimana mencintai tanpa pernah diketahuinya. Bagaimana mengungkapkan yang tak ingin diungkapkan. Bagaimana bersabar menahan sesak.

Naya, kamu memang sempurna. Oleh karena itu, aku sadar, ketika aku yang tak sempurna mampu mencintai makhluk sesempurna kamu dengan cara yang amat sempurna, dalam diam.. 

What's Love?


Hai, disinilah hidupku.
Dihidupkulah ku ukir berbagai cerita, cerita berbagai warna.
Penuh warna, tapi tidak selalu.
Terkadang hanya ‘abu-abu’. Contohnya kamu.
Tidak hitam dan tidak putih.
Iya, kamu engga pasti.

Dihidup memang lebih menonjol oleh cerita cinta.
Cinta dalam arti luas.
Cinta kepada Tuhan, cinta kepada orangtua, Teman, Guru dan bahkan...........kamu.
Tapi tak seorangpun yang dapat menjelaskan lebih dalam apa itu cinta kepadaku.
Seringkali kutemukan berbagai kata dari berbagai orang yang menjelaskan apa itu cinta.

Aku mengerti, tapi aku tak bisa menyusunnya.
Menyusunnya menjadi lebih baik, menjadi sempurna.
Tak ada seorangpun yang pernah melakukan itu, menyusun kata-kata menjadi satu kalimat yang menunjukkan arti cinta yang sebenarnya dan segera menjelaskannya padaku.
Adakah yang bersedia?

Suatu Ruang


Sudah kututup rapat-rapat hatiku.
Untuk siapapun itu.
Tak ada lagi yang akan kuizini memasuki ruangnya.
Ruang itu akan kurenovasi, dan akan kuperbaiki beberapa kerusakan didalamnya.
Setelah semuanya selesai, akan kubuka kembali.
Entah kapan itu.......
Akan kupersilahkan seseorang masuk dan menetapnya disana.
Entah siapa itu.
Yang bisa kupastikan adalah, sekarang kuhanya harus lakukan yang terbaik untuk ruang ini.
Akan kuperbaiki sedemikian rupa.
Agar orang yang memilikinya nanti, iya suatu saat nanti.
Akan merasa puas dan tulus menjaga ruang indah itu.
Tunggulah sampai ruangan ini benar-benar indah iya:’)

Hate moment about....you


Aku terbiasa dengan ini.
Dengan semua ini.
Dengan kesendirian ini, aku mulai merasa nyaman dengan keadaan ini.
Walau terkadang kurasa sepi.
Tapi aku nyaman, nyaman dengan semuanya.
Kuyakin, dengan seperti inipun aku dapat bahagia.
Kuyakin, dengan seperti inipun aku dapat menjalani hidup.
Masa depan dan sebuah cahaya sudah menunggu dan bersinar mengarah kepadaku diujung sana.
Jadi, aku hanya harus menatap kedepan tanpa harus menoleh kebelakang.
Karena dengan menatap kebelakang, walau hanya sekejap.
Aku yakin, itu membuatku teringat akan sosokmu.
Sosokmu yang menarikku untuk kemasa lalu.
Menarikku agar kusimpan dulu masa depanku.
Menarikku agar kuselalu harus ingat tentangmu.
Tentang kita, dulu.
Aku tak mau itu, aku benci itu.
Aku benci masa lalu, terlebih ada kau didalamnya.........

Cinta dalam cerita


Cinta dapat digambarkan sebagai sebuah cerita, cerita cinta yang dapat diukir dan dipoles sedikit hiasan.
Dalam cinta..... terdapat sebuah tokoh, alur maju ataupun mundur, maupun latar.
Bagaimana tidak dikatakan cerita? kalau cinta mempunyai semua komposisi yang cerita punya.
Penjelasan pertama cinta dalam cerita yaitu tokoh,
Ditokoh itupun terdapat tokoh inti, yaitu kita sendiri. Tokoh kedua, yaitu dia.
Maupun tokoh ketiga, yang dapat dikatakan orang ketiga.
Tapi ada saatnya kita menduduki posisi tokoh ketiga saat kita mencintai seseorang yang mempunyai kekasih.
Ataupun bisa juga kita menduduki posisi tokoh kedua, ditokoh kedua ini posisi dan titik kedudukan yang paling aman. Aman dalam hal..........kemungkinan kecil merasakan sakit.
Yang harus stand by dalam kedudukan posisi ini adalah karma. Karena diposisi ini kita yang dicintai, keputusanpun ada ditangan kita. Ingin iya atau tidak. Kita hanya perlu menunggu apa usaha dia tanpa harus berusaha.
Tapi iya itulah, resiko mendapatkan sebuah hukum karma yang cukup besar.
Yang kedua adalah alur, alur maju atau mundur.
Saya yakin, disebuah cinta dalam cerita seringkali didapatkan alur mundur. Terlebih tokoh yang memerankan cinta dalam cerita itu adalah hanya seorang ex’ . Kemungkinan untuk beralur mundur pun semakin besar, atau yang sering disebut sekarang adalah flashback.
Dibelahan bumi manapun, jika ada sebuah pernyataan pasti ada pro&contra. Begitupun dengan pernyataan flashback.
Ada yang mengatakan flashback itu membuat seseorang menjadi termotivasi akan masa lalu. Membenahi diri menjadi semakin baik, baik dan baik lagi.
Adapun yang mengatakan flashback itu dapat membuat seseorang merasa tercekik dan dihantui oleh masa lalu yang suram. Tidak hanya suram, ada pula yang mengatakan walau masa lalu itu indah. Tetap saja, flashback dapat menghidupkan seseorang yang tidak ada menjadi ada....
Dan yang terakhir......
Latar, dicinta dalam cerita sudah dipastikan banyak latar yang ditemukan disana.
Entah itu tawa ataupun tangis, keduanya pasti memiliki latar. Latar suasana.
Suasana haru? sangat sering ditemukan, terlebih jika seseorang itu dapat dikatakan secret admirer. Dosakah berprofesi sebagai secret admirer?
Dikehidupan nyata, profesi itu jarang ditemukan bahkan sangat.
Namun, dikehidupan cinta. Apapun dapat dihalalkan.
Secret admirer.....menyimpan rapat-rapat semua yang dirasa. Bukan hanya disimpan, namun dibungkus rapi-rapi sampai akhirnya iya akan menyadari.......menyatakan yang sebenarnya lebih baik.
Jangan takut akan jawaban, terserah apapun jawabannya. Yang terpenting, bibirmu sudah mengatakan yang sebenarnya.
Jangan pula takut akan jenis kelamin, seorang wanita? seorang wanitapun berhak jatuh hati. Seorang wanita pula berhak menyatakan apa yang iya rasakan.
Tak selamanya wanita hanya bisa menunggu bukan? emansipasi:’)
Dilatar haru yang menduduki posisi kedua yaitu menunggu, tak beda jauh dengan secret admirer. Hanya saja perbedaannya ‘tahu’ atau tidaknya dia akan perasaan kita.
Diposisi menunggu ini memang seringkali ada banyak momen kesempatan haru dan tangis. Namun, dibalik haru dan tangis itu. Suatu saat.........iya akan luluh akan kesabaranmu menunggu dirinya:’) percayalah.
Didalam teori manapun, menunggu memang menyakitkan. Apapun itu judulnya, intinya adalah menunggu is.....freak flat and fvck.
Tapi tunggu, seperti yang dikatakan tadi. Menunggu akan beresiko besar dalam menerima hasil yang memuaskan dibanding secret admirer.
Yang selanjutnya adalah latar tawa,
Didalam latar tawa ini, tidak lain tidak bukan adalah disatukannya kedua makhluk Allah yang merasakan getaran yang sama namun.......beda bentuk dalam mengapresiasikannya.
Dalam latar ini, tidak hanya ada kepuasan batin jasmani maupun rohani saja. Namun dalam segala hal. Ada teori mengatakan, situasi hari ini tergantung akan mood kita saat ini. Dan tergantung tingkat kekalahan stress yang dibunuh oleh benih-benih keindahan fikiran.
Itu semua dapat tercipta......tercipta karena bersatu. Iyaaa, ‘kita’ . Kita bersatu. Jadi bukan lagi kau dan aku. Tapi, kita.
Well, apapun itu.
Apapun yang kita jalani saat ini, ini akan segera berakhir. Didunia ini tidak ada yang tidak akan hilang. Tidak ada yang tidak akan berakhir.
Semuanya akan......
Jadi jangan sia-siakan.
See you next time.

23:14 28/12/2012
Pertanda,

 Remaja berumur 14thn yang hanya ingin menggerakan jari-jarinya diatas tombol-tombol kecil dibawah kegelapan malam.