Kau mendengarnya? iyaaa, itu suara
tetesan air hujan. Engkau yang disana..... Ingatkah kau akan kehadiranku:’0
dalam keramaian sekalipun aku masih dapat mengingatmu, bagaimana dalam
sunyi? Aku merasa, kau seperti berputar-putar tanpa bosan dalam benakku.
Sunyi, hanya sunyi yang dapat
menggambarkan perasaanku. Sunyi, hanya sunyi yang dapat menemani malamku
‘tanpa’mu.
Bagai anak kecil kehilangan arah, itu
seperti aku ‘tanpa’mu. Tak tau harus
kemana, tak tau arah jalan pulang, tak ada yang menuntun dan menemani, mungkin
hanya ada sebuah boneka usang dalam genggamanku. Mungkin seperti itu yang bisa
kugambarkan seperti aku ‘tanpa’mu.
Entah apa yang sedang ada dalam
fikiranmu saat ini, merasa kasihan kah kau melihatku seperti ini? masih kah kau
mempunyai secerca perasaan? masih bisa kah kau menangis? Jika semua pertanyaan
ini tertera padaku, tak akan kusegan-segan menjawabnya. Menangis? bagaimana
menangis? air mataku saja sudah terkuras habis... apakah aku masih bisa
menangis?
No comments:
Post a Comment